“Millennial” atau kita juga kenal dengan sebutan Generasi Y atau Gen Y adalah istilah yang ditemukan oleh seorang researcher bernama Neil Howe dan William Strauss dalam  bukunya “Millennials Raising” sebutan bagi generasi yang dilahirkan pada tahun 1980 hingga 1990-an.

Di masa sekarang, semua generasi termasuk milenial sangat menggebu-gebu saat berdiskusi mengenai makanan. Makanan ibarat bentuk kreativitas dan ekspresi diri, bahkan menjadi sumber penghasilan. Fenomena ini terefleksikan lewat media sosial, di mana akun Instagram dengan konten mengenai makanan dan minuman memiliki beratus ribu pengikut.

Seorang penulis Evo Turow berteori, di era digital saat ini semua orang mengakui bahwa makanan bagaikan alat untuk mendekatkan tiap individu dalam satu ruang fisik. Makanan telah menjadi cerita bagi setiap orang.

Ketertarikan milenial terhadap makanan sejalan dengan keingintahuan mereka pada industri yang menyediakan bahan bagi makanan mereka. Kami menangkap momen tersebut secara faktual saat mengadakan acara TaniTalks bersama Institut Pertanian Bogor tempo hari. Antusiasme para milenial dengan industri pangan sangat terlihat. 

Betapa mereka ingin mengetahui bagaimana cara menjalankan pertanian berkelanjutan, bagaimana menyalurkan olahan pangan mereka ke konsumen, bagaimana kondisi para petani saat ini dan bermacam cerita mengenai pertanian lainnya. Dari hulu hingga ke hilir. Momen tersebut sangat menyegarkan bagi kami yang berkecimpung di industri pertanian saat ini. 

Dan, tahukah kamu para milenial? Hubungan mu antara petani sesungguhnya amatlah dekat. Simak beberapa hal di bawah ini:

1. Petani dan Milenial Kita Sama-Sama Sefrekuensi
Kita menginginkan hal yang sama, mendapatkan hasil pangan yang berkualitas dan sehat sehingga manfaatnya dapat diserap oleh setiap orang. Kita juga tidak hanya ingin mempertahankan yang sudah ada, tapi juga memperbaiki lingkungan kita dengan mengembangkan pertanian yang berkelanjutan. Sehingga ketahanan pangan di masa yang akan datang adalah hal yang pasti. Para milenial dan petani juga sama-sama memiliki kecintaan atas tanah yang mereka pijaki.

2. Petani Mau Berdiskusi dengan Kamu
Sebagai milenial tidak seharusnya kita merasa terputus dengan seseorang yang menyediakan makanan bagi kita. Para petani sebenarnya juga ikut senang ketika mengetahui kalian mengolah hasil pertanian mereka menjadi sebuah menu masakan yang nikmat. Menjadi lebih dekat dengan petani bisa jadi resolusimu bulan ini. Ketika kamu bingung dengan bahan dasar produk kuliner mu, ask farmers

3. Petani Butuh Kalian! Mulai Berkarir di Bidang Agrikultur
Di Indonesia, negara yang digadang-gadang sebagai negara Agraris ini, sangat miris jika mengetahui jumlah petani yang terus menurun. Regenerasi petani sangat kurang, kita membutuhkan lebih banyak petani. Atau kamu juga bisa mendukung pertanian Indonesia dengan berkecimpung langsung dalam Industri ini. Lapangan pekerjaan terbuka luas, pertanian tak hanya membutuhkan petani, pertanian membutuhkan para Agronomis, peneliti, akuntan, ilmuwan, pemasar dan manufaktur, itu hanya sebagian kecil profesi yang dibutuhkan. Pertanian benar-benar membutuhkan para milenial!


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


Math Captcha
18 + = 25